Jeruk Bali

Jeruk bali

Jeruk bali, jeruk besar, atau pomelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar. Nama "pomelo" sekarang disarankan oleh Departemen Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali. Uniknya, buah yang bernama lain pomelo ini merupakan jenis buah sitrus terbesar yang beratnya bisa mencapai 1-2 kg. Daging buahnya berbulir dengan warna merah-orange dan rasa yang cenderung terasa manis bercampur asam dan sedikit getir.

Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.

Beberapa kultivar unggulan Indonesia:

  • 'Nambangan'

  • 'Srinyonya'

  • 'Magetan'

  • 'Madu'/'Bageng' (tanpa biji)

Tiga kultivar yang pertama ditanam di sentra produksi jeruk bali di daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun, sedangkan yang terakhir ditanam di daerah Bageng, Kabupaten Pati.

Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji (tidak dianjurkan untuk budidaya) atau dengan pencangkokan.

Kandungan Nutrisi di dalam Jeruk Bali

Jeruk bali kaya akan vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Salah satu kandungan utama dari buah ini adalah vitamin C. Dalam sepiring jeruk bali (sekitar 100 gram), mengandung 60 mg vitamin C dan 40 kalori. Tak hanya itu, jeruk bali juga mengandung:

  • Serat.

  • Vitamin B, seperti niacin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), tiamin (vitamin B1), folat, dan pyridoxine (vitamin B6).

  • Karbohidrat kompleks.

  • Gula.

  • Protein.

  • Mineral, seperti kalium, fosfor, tembaga, zat besi, kalsium, magnesium, mangan, dan seng.

  • Antioksidan, seperti flavonoid dan lycopene.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_bali